Kabar Kaltara

Ketua DPD FKBPPPN Kabupaten Malinau Mendesak Menpan RB Patuhi Konstitusi dan Amanat UU

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Dewan pimpinan Daerah Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Nusantara (FKBPPPN) Kabupaten Malinau, Luluk Purwantini S.H,...

Kabar Terbaru

Tampilkan Kesenian Adat Suku Dayak Berusu, Mengangkat Seni Budaya di Malinau

Malinau, Kaltara.com – Kemeriahan IRAU 2018 masih terus berlanjut. Rabu pagi (24/10) berbagai kegiatan diisi dengan atraksi budaya dari Suku Dayak Berusu sebuah pertunjukan upacara Nyingiang yang berarti acara penyembuhan orang sakit.

Drs. Yabin Yantje, Ketua Lembaga Adat Dayak Berusu dalam laporannya mengatakan, mewakili warga Barusu sangat mengapresiasi kepada Pemerintahan Kabupaten Malinau atas kesempatan untuk menampilkan seni tradisi budaya etnis masing masing adat serta memberikan ruang ataupun motivasi juga dukungan moril maupun materil.

“Ini merupakan salah satu tujuan agar bisa mengangkat nilai-nilai kearifan lokal yang harus dilestarikan untuk dibudayakan demi mempererat kesatuan masyarakat khususnya di daerah Malinau.”ujar, Yabin.

Lebih lanjut, Ketua adat Drs. Yabin berharap, agar kesenian dan budaya bisa menciptakan nilai nilai kearifan lokal yang hampir terlupakan agar bisa digali kembali lagi menjadi warisan yang harus dilestarikan para generasi selanjutnya.

Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si pada kesempatan itu turut mengucapkan rasa syukurnya bisa menyaksikan penampilan budaya dari Dayak Berusu dan menjadi inspirasi semangat dalam membangun kesenian adat dan budaya di Kabupaten Malinau.

“Hari ini kita telah sama sama menyaksikan apa yang telah ditampilkan oleh komunitas Dayak Berusu dengan pernak pernik adat dan budayanya.” kata, Bupati Malinau. Kamis, (25/10/2018)

 Bupati Malinau, Dr. Yansen menambahkan, tentu ini bukan sekedar diciptakan tetapi lahir dari komunitas masyarakat saat ini dengan munculnya berbagai kreasi-kreasi hidup untuk mengingat kembali kesenian adat masyarakat dahulu yang telah disaksikan di hari ini.

Selain itu, Bupati Malinau menjelaskan, bahwa masyarakat yang tertinggal adalah masyarakat yang tidak mau berkreasi, kreatif, tidak berbuat, bertindak dan membangun maka bisa diakatakan mereka adalah masyarakat yang tertinggal.

Dari alasan itulah mengapa Dr. Yansen TP  ingin setiap suku, etnis dan paguyuban untuk menampilkan adat istiadat budaya yang dimiliki.

“Kalau semua masyarakat Malinau ini timbul karena eksistensi budaya dan kearifan lokalnya maka kesatuan kita akan luar biasa membangun Malinau ini, Saya ada untuk semua dan Bersama kita pasti bisa.” imbuhnya.

Kemudian, Bupati mengharapkan kepada warga Dayak Berusu untuk tetap bersemangat dan bekerjasama, membangkitkan semangat budaya yang dimiliki sebagai identitas yang bukan sebagai seorang Berusu saja, tetapi identitas Malinau, Kaltara bahkan Indonesia karena Berusu bukan hanya di Malinau tetapi ada dimana-mana.

“Kalau ditempat lain Berusu tidak timbul, tidak menampakkan diri maka Berusu dari Malinau harus menampilkan diri untuk menjadi motivasi bagi Berusu lainnya” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut Bupati Malinau juga mengajak kepada warga Berusu Kabupaten Malinau dan sekitarnya, untuk bangkit bersama membangun masa depan warga Berusu dan Bupati berpesan agar bila ada hal-hal yang tidak baik singkirkan, sirnakan jauhi dan ambil budaya yang baik, yang tidak merugikan.

“Seni dan Budaya erat kaitannya dengan aninisme, akan tetapi pemahaman itu merupakan kepercayaan orang pada jaman terdahulu. Oleh karenanya hal itu tidak bisa disalahkan namun alangkah baiknya kita cermati dalam hal positif saja itulah pemahaman nenek moyang pada jamanya.” tutupnya. (Roy/humas)

Loading




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini:
Lewat ke baris perkakas