TANJUNG SELOR, Kaltara –
Provinsi Kalimantan Utara mempunyai potensi dengan pangan lokalnya yang cukup beragam. Mulai dari umbi-umbian, padi, garam, buah-buahan kaya rasa dan serat, daging dari hewan ternak juga produk kelautan dan perikanan.
Namun, potensi pangan tersebut belum sepenuhnya dikembangkan. Untuk itu, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Utara terus bergerak secara insentif melakukan pendataan potensi lokal untuk ditumbuh kembangkan secara masif.
“Kita ingin potensi pangan lokal kita jadi sumber pendapatan yang besar bagi masyarakat petani dan nalayan dan masyarakat kita pada umumnya,” kata Irianto saat menghadiri kontes olahan pangan lokal di Lapangan Agatis, Tanjung Selor.
Kepala Dinas Pertanian Kalimantan Utara Andi Santiaji Pananrangi mengemukakan, instansinya sudah menggagas program yang dinamakan Gerakan Cinta Pangan Lokal. Bukan hanya masyarakat yang mesti mencintai pangan lokal, jajaran pemerintah juga harus mencintai produk pangan lokal.
“Kita tidak mau cuma slogan saja. Kita harus bantu petani nelayan semangat menanam, membudidayakan ternak,” sebutnya.
Sebetulnya kata Andi Santiaji tingkat produksi pangan lokal di Kalimantan Utara tergolong tinggi. Sayangnya belum dibarengi dengan tingkat konsumsi yang tinggi.
“Minatnya masih kurang. Contohnya ubi, jagung, buah lokal masih jarang dihidangkan kalau ada agenda-agenda masyarakat dan pemerintah. Kita mau pangan lokal Kalimantan Utara tumbuh dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga,” sebutnya.
Andi mengatakan, instansinya juga bakal mendukung agar produk pangan lokal bisa terolah melalui home industri. Pihaknya meminta instansi lain seperti Disperindagkop dan Disnakertrans ikut mendorong suksesnya program tersebut.
“Gerakan Cinta Pangan Lokal juga diarahkan ke home industri. Jangka panjangnya ke sana. Jangka pendeknya kita mau ubah pola pikir masyarakat agar gemar konsumsi pangan lokal,” ujarnya. (net/admin)