MAJALENGKA, Jawa Barat –
KPU Kabupaten Majalengka menggelar Debat Publik kandidat untuk Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Majalengka, di Gedung Islamic Centre, Kelurahan Munjul, Kabupaten Majalengka. Rabu (09/05/2018) sekira pukul 19.30 WIB.
Tiap paslon hanya diperbolehkan membawa 30 orang pendukung dan 20 pendukung VIP yang diperbolehkan memasuki gedung. Debat dipandu oleh Savitri selaku moderator, dimana teknis debat akan ditambah dengan sesi tanya jawab dari setiap segmen yang disampaikan.
Masing-masing pasangan calon kandidat no. 1, Maman Imanulhaq -Jefry (Maju) no. 2, Karna Sobahi -Tarsono (Sukarno) dan Paslon no. 3, Sanwasi – Taufan (Sopan) dipersilahkan untuk duduk didepan tempat yang telah disediakan untuk mengikuti satu persatu segmen dari moderator.
Kemudian masing-masing paslon menajamkan visi-misi dan programnya di debat publik ini dan bagi para pengikut ataupun pendukung kandidat paslon yang tidak dapat diperkenankan masuk, mereka bisa melihat dan menyaksikan debat publik di layar lebar yang telah disiapkan panitia diluar gedung.
Dari pantauan saat debat berlangsung dari ketiga paslon nampak terlihat penguasaan panggung dalam menjawab pertanyaan yang berdurasi hanya tiga menit yaitu paslon dari no.1, lain hal dengan kandidat paslon bernomor dua menilai bahwa debat publik dirasa tidak bisa maksimal seakan terburu buru oleh waktu durasi yang singkat, lalu paslon bernomor tiga nampak terlihat membawa pendukungnya yang terbanyak.
“Kami rasa debat yang hanya berdurasi tiga menit ini tentunya pemaparan yang akan disampaikan menjadi terbatas, untuk itu debat ini harus ditambah lagi sehingga ruang waktu juga pemilihan tempat lebih bisa diperhatikan kembali agar bisa maksimal penyampaian visi dan misi kepada masyarakat.” kata, Kandidat Paslon no.2, H. Karna Sobahi, usai debat publik sekira pukul 23.35 Wib.
Bupati Majalengka DR H Sutrisno SE, MSI mengatakan, debat publik ini adalah pertama kalinya diadakan dan ini sangat positif sekali untuk mengetahui permasalahan apa yang ada dimasyarakat.
“Manakala para kandidat sudah tahu permasalahan dari masyarakat mudah mudahan ini sebagai pembelajaran agar memahami persoalan yang ada, meskipun dalam debat ada kesalahan baik dari moderator maupun tanya jawab kandidat debat dirasa wajar karena ini baru pertama kalinya.” ujarnya. ** (Sigit)
